DAI adalah stablecoin berbasis blockchain Ethereum yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil sekitar satu dolar Amerika Serikat (USD).
Berbeda dengan stablecoin lain seperti USDT atau USDC yang dikelola oleh entitas terpusat, DAI bersifat desentralisasi dan diatur oleh MakerDAO, sebuah organisasi otonom terdesentralisasi (DAO).
![]() |
DAI Coin Logo |
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang DAI, termasuk asal-usul, cara kerja, keunggulan, risiko, dan penggunaannya:
1. Asal-Usul DAI
DAI diciptakan oleh MakerDAO, yang didirikan pada tahun 2014 oleh pengusaha Denmark, Rune Christensen. Nama "DAI" terinspirasi dari karakter Tionghoa 貸, yang berarti "meminjamkan" atau "menyediakan modal untuk pinjaman".
DAI resmi diluncurkan pada jaringan utama Ethereum pada 18 Desember 2017. Tujuannya adalah menciptakan mata uang kripto yang stabil, tidak bergantung pada otoritas terpusat, dan dapat digunakan dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Pada awalnya, DAI hanya menggunakan Ether (ETH) sebagai agunan (dikenal sebagai Single-Collateral DAI atau SAI).
Namun, sejak November 2019, sistem diperbarui menjadi Multi-Collateral DAI, memungkinkan berbagai aset kripto sebagai agunan, seperti USDC, Wrapped Bitcoin (WBTC), dan Basic Attention Token (BAT).
Harga DAI (DAI Coin) Live
2. Cara Kerja DAI
DAI mempertahankan stabilitas nilainya melalui mekanisme over-collateralization (agunan berlebih) dan kontrak pintar (smart contracts) di blockchain Ethereum.
Berikut adalah cara kerjanya secara rinci:
a. Pembuatan DAI melalui Collateralized Debt Positions (CDP)
Proses: Pengguna mengunci aset kripto (seperti ETH, WBTC, atau USDC) ke dalam kontrak pintar yang disebut Collateralized Debt Position (CDP) atau Maker Vault melalui platform MakerDAO, seperti Oasis Borrow.
Aset ini menjadi agunan, dan pengguna dapat meminjam DAI hingga batas tertentu berdasarkan rasio agunan terhadap pinjaman (Loan-to-Value atau LTV).
Over-collateralization: Untuk melindungi stabilitas DAI dari volatilitas aset agunan, pengguna harus mengunci agunan yang nilainya lebih besar dari DAI yang dipinjam.
Misalnya, untuk meminjam 100 DAI, pengguna mungkin perlu mengunci 150-200 USD dalam bentuk ETH (rasio agunan biasanya 110-200%).
Pembayaran kembali: Untuk mengambil kembali agunan, pengguna harus mengembalikan DAI yang dipinjam beserta biaya stabilitas (stability fee), yang mirip dengan bunga pinjaman.
Setelah dikembalikan, DAI yang dibayar akan "dibakar" (destroyed), mengurangi pasokan DAI, dan agunan dikembalikan ke pengguna.
b. Mekanisme Stabilitas Harga
DAI menggunakan beberapa mekanisme untuk menjaga nilai tetap sekitar 1 USD:
Target Rate Feedback Mechanism (TRFM): Jika harga DAI menyimpang dari 1 USD, TRFM menyesuaikan biaya stabilitas untuk mengendalikan pasokan DAI.
Misalnya, jika harga DAI turun di bawah 1 USD, biaya stabilitas meningkat, mendorong pengguna untuk membayar kembali pinjaman mereka, mengurangi pasokan DAI, dan menaikkan harganya kembali.
Sebaliknya, jika harga DAI di atas 1 USD, biaya stabilitas diturunkan untuk mendorong penciptaan DAI baru.
Decentralized Oracles: Harga aset agunan diambil dari jaringan oracle terdesentralisasi yang memberikan data harga real-time, memastikan rasio agunan tetap akurat.
Liquidasi: Jika nilai agunan turun di bawah rasio minimum (misalnya, karena penurunan harga ETH), CDP dapat dilikuidasi. Sebagian agunan dijual di bursa terdesentralisasi untuk melunasi utang DAI, menjaga stabilitas sistem.
DAI Savings Rate (DSR): Pengguna yang menyimpan DAI di kontrak DSR dapat memperoleh bunga, yang didanai dari biaya stabilitas. Ini mendorong permintaan DAI dan membantu menjaga stabilitas harga.
c. Peran MKR Token
MakerDAO menggunakan token tata kelola MKR untuk mengatur sistem DAI. Pemegang MKR dapat memberikan suara untuk menentukan parameter seperti jenis agunan, rasio agunan minimum, biaya stabilitas, dan DSR.
MKR juga berfungsi sebagai penjamin akhir: jika sistem mengalami kerugian (misalnya, agunan tidak cukup untuk menutup utang), MKR baru dicetak untuk menutupi defisit, yang dapat menurunkan nilai MKR.
Sebaliknya, kelebihan biaya stabilitas digunakan untuk membeli dan membakar MKR, membuatnya deflasi.
3. Keunggulan DAI
DAI memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya populer di ekosistem DeFi:
Desentralisasi: Tidak dikendalikan oleh entitas terpusat, sehingga tahan terhadap sensor dan memberikan transparansi melalui kode open-source.
Stabilitas Harga: Pegging ke USD mengurangi volatilitas, menjadikannya alat tukar, penyimpan nilai, dan aset untuk transaksi sehari-hari.
Integrasi DeFi: DAI terintegrasi dengan ratusan aplikasi DeFi seperti Uniswap, Compound, dan Aave, memungkinkan pengguna untuk trading, lending, dan yield farming.
Pendapatan Pasif: Melalui DSR, pengguna dapat memperoleh bunga dengan mengunci DAI. Selain itu, DAI dapat di-stake di platform seperti Coinbase untuk imbal hasil tahunan (misalnya, 2% di beberapa negara).
Aksesibilitas: DAI tersedia di bursa terpusat (seperti Coinbase, Kraken) dan terdesentralisasi (seperti Uniswap), serta dapat disimpan di dompet Ethereum seperti MetaMask.
4. Risiko dan Tantangan
Meskipun memiliki banyak keunggulan, DAI juga memiliki risiko:
Volatilitas Agunan: Karena DAI didukung oleh aset kripto yang volatil (seperti ETH), penurunan harga yang signifikan dapat memicu likuidasi massal, mengganggu stabilitas sistem.
Ketergantungan pada USDC: Sebagian besar agunan DAI adalah USDC, stablecoin terpusat, yang menimbulkan risiko ketergantungan pada entitas terpusat seperti Circle.
Pada Maret 2020, DAI sempat bermasalah akibat volatilitas pasar, memaksa MakerDAO menambahkan USDC sebagai agunan.
Kompleksitas: Mekanisme DAI, seperti CDP dan TRFM, bisa sulit dipahami bagi pengguna awam, yang dapat menghambat adopsi.
Risiko Smart Contract: Seperti proyek DeFi lainnya, DAI rentan terhadap bug atau eksploitasi pada kontrak pintar, meskipun MakerDAO memiliki rekam jejak keamanan yang kuat.
Tata Kelola: Keputusan MakerDAO bergantung pada pemegang MKR, yang dapat menimbulkan risiko jika pemungutan suara didominasi oleh sekelompok kecil pemegang token besar.
5. Tokenomic DAI
Pasokan DAI
Distribusi DAI
Ekonomi DAI
6. Penggunaan DAI
DAI memiliki berbagai kasus penggunaan, terutama dalam ekosistem DeFi:
Alat Tukar: Stabilitas harga membuat DAI cocok untuk pembayaran, termasuk transaksi lintas batas tanpa biaya tinggi.
Lindung Nilai (Hedge): DAI digunakan untuk melindungi portofolio dari volatilitas kripto, seperti saat pasar turun.
Pinjaman dan Pinjaman: Pengguna dapat meminjam DAI dengan mengunci agunan atau meminjamkan DAI untuk mendapatkan bunga di platform DeFi.
Pembayaran Sehari-hari: Di beberapa wilayah, kartu seperti Coinbase Card memungkinkan pengguna membelanjakan DAI untuk pembelian sehari-hari.
Adopsi di Pasar Berkembang: DAI populer di negara-negara dengan mata uang tidak stabil, seperti Argentina, di mana volume perdagangan DAI melonjak saat pajak USD diberlakukan.
7. Statistik Pasar (per April 2025)
- Harga: Sekitar $0.99-$1.00 USD.
- Kapitalisasi Pasar: Sekitar $3.2 miliar hingga $5.37 miliar, peringkat 23-40 di antara aset kripto.
- Volume Perdagangan (24 jam): Sekitar $23.8 juta hingga $178.7 juta.
- Pasokan Beredar: Sekitar 3.2 miliar hingga 5.4 miliar DAI.
- All-Time High: $1.37; All-Time Low: Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi pernah menyimpang ±3% dari peg.
8. Perbandingan dengan Stablecoin Lain
Tether (USDT) dan USDC: Keduanya dikelola secara terpusat dan didukung oleh cadangan fiat, menawarkan stabilitas tetapi kurang desentralisasi. DAI, sebaliknya, menawarkan transparansi dan ketahanan terhadap sensor tetapi lebih kompleks.
Terra (UST): UST, stablecoin algoritmik yang gagal, menunjukkan risiko model tanpa agunan yang cukup. DAI lebih aman karena over-collateralization.
9. Kontroversi dan Perkembangan
Krisis Maret 2020: Penurunan harga ETH menyebabkan likuidasi besar-besaran, memaksa MakerDAO menambahkan USDC sebagai agunan, yang memicu kritik atas sentralisasi.
Rebranding ke USDS: Pada 2023, DAI diumumkan akan direbrand menjadi USDS, meskipun detailnya masih terbatas.
Integrasi dengan Sistem Keuangan Tradisional: Pada 2019, terjadi perdebatan internal di MakerDAO tentang apakah DAI harus lebih sesuai dengan regulasi untuk mendukung agunan non-kripto, yang menyebabkan kepergian CTO MakerDAO.
Kesimpulan
DAI adalah stablecoin desentralisasi yang inovatif, menawarkan stabilitas harga tanpa bergantung pada otoritas terpusat.
Mekanisme over-collateralization, kontrak pintar, dan tata kelola melalui MakerDAO menjadikannya komponen kunci dalam ekosistem DeFi.
Namun, risiko seperti volatilitas agunan, ketergantungan pada USDC, dan kompleksitas sistem perlu diperhatikan. DAI terus berkembang, dengan potensi untuk memperluas adopsi di pasar global, terutama di wilayah dengan ketidakstabilan ekonomi.
Sumber Informasi
- Dai (cryptocurrency) - Wikipedia
- What Is DAI Coin? An Algorithmic Stablecoin | Gemini
- How To Use DAI Stablecoin: Beginner's Guide (2021) - Decrypt
- Dai Price: DAI Live Price Chart, Market Cap & News Today | CoinGecko
- What is The DAI? Complete Beginners Guide to Stablecoins - Coinbureau
- Dai price today, DAI to USD live price, marketcap and chart | CoinMarketCap
- Dai (DAI) Price | DAI to USD Price and Live Chart - CoinDesk
- What Is Dai? | Ledger
- What Is Dai (DAI), and Should You Buy It? - The Motley Fool
- What is DAI Coin? How Does This Stablecoin Work? - Host Merchant Services
- What is DAI coin? The Algorithmic Stablecoin Explained - Chainport Blog