MakerDAO adalah organisasi otonom terdesentralisasi (Decentralized Autonomous Organization atau DAO) yang beroperasi di blockchain Ethereum.
Didirikan pada tahun 2014 oleh Rune Christensen, MakerDAO bertujuan untuk menciptakan sistem keuangan terdesentralisasi dengan fokus pada stablecoin DAI, yang dirancang untuk memiliki nilai stabil sekitar 1 USD.
![]() |
MakerDAO logo |
MakerDAO mengelola DAI melalui protokol Maker, sebuah sistem kontrak pintar (smart contracts) yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan menggunakan DAI dengan cara yang transparan dan tanpa otoritas terpusat.
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang MakerDAO, termasuk sejarah, cara kerja, peran token MKR, keunggulan, tantangan, dan pengaruhnya dalam ekosistem DeFi:
1. Sejarah dan Tujuan MakerDAO
MakerDAO pertama kali dikembangkan oleh Rune Christensen, seorang pengusaha Denmark, yang melihat kebutuhan akan stablecoin yang tidak bergantung pada otoritas terpusat seperti bank atau perusahaan (seperti Tether/USDT).
Proyek ini secara resmi diluncurkan pada Desember 2017 dengan peluncuran DAI di jaringan utama Ethereum. Nama "Maker" mencerminkan fungsi utama protokol ini: "membuat" (make) DAI melalui mekanisme pinjaman berbasis agunan.
Tujuan utama MakerDAO adalah:
- Menyediakan stablecoin desentralisasi (DAI) yang dapat digunakan sebagai alat tukar, penyimpan nilai, dan unit akun dalam ekosistem DeFi.
- Membangun sistem keuangan terbuka yang tahan terhadap sensor, transparan, dan dapat diakses oleh siapa saja tanpa perantara.
- Memberikan pengguna kendali penuh atas aset mereka melalui tata kelola terdesentralisasi.
Pada awalnya, MakerDAO hanya mendukung Ether (ETH) sebagai agunan (dikenal sebagai Single-Collateral DAI atau SAI).
Namun, pada November 2019, sistem diperbarui menjadi Multi-Collateral DAI, memungkinkan berbagai aset seperti USDC, Wrapped Bitcoin (WBTC), dan lainnya sebagai agunan, meningkatkan fleksibilitas dan stabilitas sistem.
2. Cara Kerja MakerDAO
MakerDAO mengoperasikan protokol Maker, yang terdiri dari serangkaian kontrak pintar di Ethereum. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk menghasilkan DAI dengan mengunci aset kripto sebagai agunan. Berikut adalah mekanisme utamanya:
a. Pembuatan DAI melalui Maker Vault (Collateralized Debt Positions atau CDP)
- Pengguna mengunci aset kripto (seperti ETH, WBTC, atau USDC) ke dalam Maker Vault, yang merupakan kontrak pintar di protokol Maker.
- Berdasarkan rasio agunan (collateralization ratio), pengguna dapat menghasilkan DAI sebagai pinjaman. Misalnya, dengan rasio agunan minimum 150%, pengguna yang mengunci $150 dalam ETH dapat menghasilkan hingga 100 DAI.
- DAI yang dihasilkan ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti trading, pembayaran, atau investasi di DeFi.
Untuk mengambil kembali agunan, pengguna harus mengembalikan DAI yang dipinjam beserta biaya stabilitas (stability fee), yang merupakan bunga yang ditentukan oleh tata kelola MakerDAO. Setelah DAI dikembalikan, DAI tersebut "dibakar" (burned), mengurangi pasokan DAI.
b. Mekanisme Stabilitas DAI
MakerDAO menggunakan beberapa mekanisme untuk menjaga nilai DAI tetap stabil di sekitar 1 USD:
Over-collateralization: Agunan yang dikunci harus selalu bernilai lebih tinggi dari DAI yang dihasilkan untuk melindungi sistem dari volatilitas pasar.
Liquidasi: Jika nilai agunan turun di bawah rasio minimum (misalnya karena penurunan harga ETH), Maker Vault dapat dilikuidasi. Agunan dijual melalui lelang otomatis untuk melunasi utang DAI, menjaga stabilitas sistem.
Target Rate Feedback Mechanism (TRFM): Jika harga DAI menyimpang dari 1 USD, mekanisme ini menyesuaikan biaya stabilitas untuk mengontrol pasokan DAI.
Misalnya, jika DAI turun di bawah 1 USD, biaya stabilitas dinaikkan untuk mendorong pengguna melunasi pinjaman, mengurangi pasokan DAI, dan menaikkan harganya.
DAI Savings Rate (DSR): Pengguna dapat mengunci DAI mereka di kontrak DSR untuk mendapatkan bunga, yang didanai dari biaya stabilitas. Ini meningkatkan permintaan DAI dan membantu menjaga stabilitas harga.
c. Tata Kelola melalui MKR Token
MakerDAO diatur oleh pemegang token MKR (Maker), yang merupakan token tata kelola protokol. Pemegang MKR memiliki hak untuk:
Memilih parameter sistem, seperti jenis aset agunan yang diterima, rasio agunan minimum, biaya stabilitas, dan DSR.
Mengelola risiko sistem, seperti menangani situasi darurat (emergency shutdown) jika sistem terancam.
MKR juga berfungsi sebagai penjamin akhir: jika sistem mengalami kerugian (misalnya, agunan tidak cukup untuk menutup utang), MKR baru dicetak dan dijual untuk menutupi defisit, yang dapat menurunkan nilai MKR.
Sebaliknya, kelebihan biaya stabilitas digunakan untuk membeli dan membakar MKR, membuatnya deflasi.
d. Peran Oracle
MakerDAO menggunakan jaringan oracle terdesentralisasi untuk menyediakan data harga real-time tentang aset agunan. Oracle ini memastikan bahwa rasio agunan selalu akurat, mencegah likuidasi yang tidak perlu, dan menjaga stabilitas sistem.
3. Keunggulan MakerDAO
MakerDAO memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya salah satu proyek paling penting di DeFi:
Desentralisasi Penuh: Tidak ada entitas terpusat yang mengontrol DAI atau MakerDAO, sehingga sistem ini tahan terhadap sensor dan memberikan transparansi melalui kode open-source.
Stabilitas DAI: Mekanisme over-collateralization dan tata kelola dinamis memastikan DAI tetap stabil, menjadikannya alat yang andal untuk transaksi dan investasi.
Fleksibilitas Agunan: Dengan Multi-Collateral DAI, pengguna dapat menggunakan berbagai aset sebagai agunan, meningkatkan aksesibilitas.
Tata Kelola Komunitas: Pemegang MKR memiliki kendali atas pengembangan protokol, memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan pasar.
Integrasi DeFi: DAI adalah salah satu stablecoin paling banyak digunakan di DeFi, terintegrasi dengan platform seperti Uniswap, Aave, dan Compound untuk trading, lending, dan yield farming.
Akses Global: Siapa saja dengan dompet Ethereum (seperti MetaMask) dapat berinteraksi dengan MakerDAO, membuatnya inklusif untuk pengguna di seluruh dunia.
4. Tantangan dan Risiko MakerDAO
Meskipun sukses, MakerDAO menghadapi beberapa tantangan dan risiko:
Volatilitas Agunan: Karena DAI didukung oleh aset kripto yang volatil (seperti ETH), penurunan harga drastis dapat memicu likuidasi massal, seperti yang terjadi pada "Black Thursday" Maret 2020, ketika harga ETH anjlok, menyebabkan kerugian sistem sebesar $4 juta.
Ketergantungan pada USDC: Sebagian besar agunan DAI adalah USDC, stablecoin terpusat, yang menciptakan risiko ketergantungan pada entitas terpusat seperti Circle. Ini bertentangan dengan ethos desentralisasi MakerDAO.
Risiko Smart Contract: Kontrak pintar MakerDAO rentan terhadap bug atau eksploitasi, meskipun sistem ini telah diaudit secara ekstensif.
Kompleksitas Sistem: Mekanisme seperti Vault, TRFM, dan DSR bisa sulit dipahami bagi pengguna baru, yang dapat menghambat adopsi massal.
Risiko Tata Kelola: Tata kelola MakerDAO bergantung pada pemegang MKR. Jika voting didominasi oleh sekelompok kecil (whales), keputusan dapat menjadi tidak adil atau merugikan pengguna lain.
Regulasi: Stablecoin seperti DAI menghadapi pengawasan regulasi di beberapa negara, yang dapat memengaruhi adopsi atau operasional MakerDAO di masa depan.
5. Pengaruh MakerDAO dalam Ekosistem DeFi
MakerDAO adalah salah satu pelopor DeFi, dengan DAI menjadi stablecoin desentralisasi paling populer. Pengaruhnya meliputi:
Adopsi DeFi: DAI digunakan di ratusan protokol DeFi, memfasilitasi transaksi senilai miliaran dolar. Pada April 2025, kapitalisasi pasar DAI berkisar antara $3.2 miliar hingga $5.37 miliar, menjadikannya salah satu stablecoin terbesar.
Inovasi Keuangan: MakerDAO memperkenalkan konsep seperti over-collateralized loans, DSR, dan tata kelola terdesentralisasi, yang telah diadopsi oleh proyek DeFi lainnya.
Pemberdayaan Ekonomi: Di negara-negara dengan mata uang tidak stabil (seperti Argentina atau Venezuela), DAI menjadi alternatif populer untuk melindungi nilai aset dan melakukan transaksi lintas batas.
Evolusi Stablecoin: MakerDAO menginspirasi proyek lain untuk mengembangkan stablecoin algoritmik atau desentralisasi, meskipun beberapa (seperti Terra/UST) gagal karena kurangnya mekanisme yang kuat seperti over-collateralization.
6. Perkembangan dan Kontroversi
Black Thursday (Maret 2020): Penurunan harga ETH menyebabkan likuidasi massal, mengakibatkan kerugian besar dan memaksa MakerDAO menambahkan USDC sebagai agunan. Keputusan ini memicu kritik karena USDC adalah stablecoin terpusat, yang dianggap melemahkan desentralisasi DAI.
Rebranding DAI ke USDS: Pada 2023, MakerDAO mengumumkan rencana untuk merebrand DAI menjadi USDS (USD Stablecoin), meskipun detailnya masih terbatas hingga April 2025. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan adopsi dengan branding yang lebih jelas.
Integrasi dengan Keuangan Tradisional: Pada 2019, terjadi perdebatan internal tentang apakah MakerDAO harus mendukung agunan non-kripto (seperti sekuritas tokenized), yang menyebabkan kepergian CTO Andy Milenius karena perbedaan visi.
Emergency Shutdown: MakerDAO memiliki fitur "emergency shutdown" yang memungkinkan sistem ditutup jika terjadi ancaman besar (misalnya, serangan terhadap kontrak pintar). Fitur ini pernah dipertimbangkan selama krisis Maret 2020, tetapi tidak digunakan.
7. Statistik dan Posisi Pasar (per April 2025)
DAI: Kapitalisasi pasar DAI berkisar antara $3.2 miliar hingga $5.37 miliar, dengan pasokan beredar 3.2 miliar hingga 5.4 miliar DAI. Harga stabil di sekitar $0.99-$1.00.
MKR Token: Harga MKR bervariasi, tetapi kapitalisasi pasarnya biasanya berada di peringkat 40-50 di antara aset kripto, dengan volume perdagangan harian sekitar $50 juta hingga $100 juta.
Total Value Locked (TVL): MakerDAO sering menjadi salah satu protokol DeFi dengan TVL tertinggi, dengan nilai agunan terkunci mencapai miliaran dolar.
Kesimpulan
MakerDAO adalah tulang punggung ekosistem DeFi, menyediakan stablecoin DAI yang stabil dan desentralisasi melalui protokol Maker.
Dengan mekanisme over-collateralization, tata kelola terdesentralisasi melalui MKR, dan integrasi luas dalam DeFi, MakerDAO telah merevolusi cara orang berinteraksi dengan keuangan terdesentralisasi. Namun, tantangan seperti volatilitas agunan, ketergantungan pada USDC, dan risiko tata kelola tetap ada.
MakerDAO terus berkembang, dengan potensi untuk memperluas pengaruhnya di keuangan global, terutama di pasar berkembang dan sebagai alternatif sistem keuangan tradisional.
Sumber Informasi
- MakerDAO - Official Website (makerdao.com)
- MakerDAO - Wikipedia
- What is MakerDAO? A Deep Dive into the DeFi Pioneer | CoinCentral
- MakerDAO and DAI: A Beginner’s Guide | Decrypt
- Maker (MKR) and Dai (DAI) Explained | Gemini
- MakerDAO: The Backbone of DeFi | CoinBureau
- Dai Price: DAI Live Price Chart, Market Cap & News Today | CoinGecko
- Maker (MKR) Price, Charts, and News | Coinbase
- MakerDAO’s Role in DeFi: A Comprehensive Overview | Ledger
- What is MakerDAO and How Does It Work? | Chainlink Blog