Apa itu Polkadot 2.0, upgrade jaringan blockchain, Proyek Polkadot terbaru

 Penjelasan Rinci Proyek Polkadot 2.0

Polkadot 2.0 adalah pembaruan besar (upgrade) dari jaringan blockchain Polkadot, sebuah protokol layer-0 yang dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas, skalabilitas, dan fleksibilitas blockchain. 

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2020 oleh Dr. Gavin Wood, salah satu pendiri Ethereum, Polkadot memungkinkan berbagai blockchain (disebut parachains) untuk beroperasi bersama dalam satu ekosistem, berbagi keamanan, dan berkomunikasi secara mulus. 

Polkadot 2.0
Polkadot 2.0

Polkadot 2.0, yang dijadwalkan rilis pada kuartal pertama 2025, memperkenalkan serangkaian fitur teknis dan perubahan tata kelola untuk mengatasi keterbatasan Polkadot 1.0, meningkatkan efisiensi, dan menarik lebih banyak pengembang serta proyek ke ekosistemnya. 

Berikut adalah penjelasan rinci tentang komponen utama, tujuan, dan dampaknya:

1. Tujuan Utama Polkadot 2.0

Polkadot 2.0 bertujuan untuk:

Meningkatkan Skalabilitas: Memungkinkan jaringan memproses lebih banyak transaksi dengan waktu blok yang lebih cepat dan alokasi sumber daya yang dinamis.

Mempermudah Akses Pengembang: Menghapus hambatan masuk seperti lelang parachain yang mahal dan memakan waktu, sehingga proyek baru dapat bergabung dengan lebih mudah.

Meningkatkan Fleksibilitas: Memberikan kontrol lebih besar kepada proyek untuk mengelola kebutuhan komputasi mereka sesuai permintaan.

Mendukung Visi Web3: Memperkuat ekosistem terdesentralisasi di mana pengguna memiliki kendali atas data dan interaksi mereka.

Meningkatkan Tata Kelola: Memperkuat model tata kelola berbasis komunitas untuk memastikan jaringan berkembang sesuai kebutuhan penggunanya.

2. Fitur Utama Polkadot 2.0

Polkadot 2.0 memperkenalkan tiga fitur teknis utama: Agile Coretime, Asynchronous Backing, dan Elastic Scaling. Berikut penjelasan masing-masing:

a. Agile Coretime

Apa itu Agile Coretime? Coretime adalah unit daya komputasi di jaringan Polkadot yang digunakan untuk memvalidasi dan memproses transaksi di parachain. 

Di Polkadot 1.0, proyek harus mengikuti lelang parachain yang kompetitif untuk mengamankan slot selama dua tahun, yang sering kali mahal dan tidak fleksibel. Agile Coretime menggantikan model ini dengan pendekatan "pay-as-you-go" atau pembelian sesuai kebutuhan.

Cara Kerja: Pengembang dapat membeli coretime dalam jumlah kecil (on-demand) atau dalam jumlah besar (bulk) tanpa perlu mengunci token DOT untuk waktu lama. Ini mirip seperti membeli bahan-bahan (coretime) untuk membuat produk tertentu, bukan membeli seluruh dapur (slot parachain).

Dampak:

  • Mengurangi hambatan masuk bagi proyek kecil dan menengah, memungkinkan lebih banyak inovasi.
  • Meningkatkan likuiditas token DOT karena penguncian token berkurang.
  • Memungkinkan bisnis Web2 (non-kripto) untuk memanfaatkan Polkadot tanpa kompleksitas lelang, misalnya untuk aplikasi di bidang kesehatan atau gaming.

Contoh Kasus Penggunaan: Sebuah permainan Web3 dapat membeli coretime tambahan saat permintaan tinggi (misalnya selama peluncuran atau musim libur) tanpa biaya berlebih saat aktivitas rendah.

b. Asynchronous Backing

Apa itu Asynchronous Backing? Asynchronous Backing adalah peningkatan pada mekanisme produksi blok Polkadot, yang memungkinkan pemrosesan transaksi lebih cepat dan efisien.

Cara Kerja: Di Polkadot 1.0, waktu produksi blok adalah 12 detik, yang menyebabkan inefisiensi selama lalu lintas rendah (blok kosong) atau kemacetan selama lalu lintas tinggi.

 Asynchronous Backing mengurangi waktu blok menjadi 6 detik dan memungkinkan parachain untuk memproses lebih banyak transaksi secara paralel.

Dampak:

  • Meningkatkan throughput transaksi, memungkinkan jaringan menangani jutaan transaksi per detik.
  • Meningkatkan pengalaman pengguna dengan transaksi yang lebih cepat dan responsif.
  • Mendukung aplikasi dengan kebutuhan tinggi, seperti DeFi, IoT, atau manajemen rantai pasok.

Status: Fitur ini telah diimplementasikan di jaringan Kusama (jaringan percobaan Polkadot) dan siap diluncurkan di Polkadot 2.0.

c. Elastic Scaling

Apa itu Elastic Scaling? Elastic Scaling memungkinkan jaringan untuk mengalokasikan sumber daya komputasi secara dinamis berdasarkan kebutuhan proyek, seperti menambah atau mengurangi coretime sesuai beban kerja.

Cara Kerja: Proyek dapat menggunakan beberapa core untuk satu tugas, mempercepat pemrosesan, atau menambah core on-demand jika menghadapi masalah throughput. Ini seperti jaringan yang "bernapas", mengalirkan sumber daya ke tempat yang paling dibutuhkan.

Dampak:

  • Memastikan skalabilitas jaringan tetap terjaga seiring pertumbuhan jumlah parachain dan pengguna.
  • Mengurangi pemborosan sumber daya, membuat jaringan lebih efisien dan hemat biaya.
  • Mendukung proyek besar dengan kebutuhan komputasi tinggi, seperti game blockchain (contoh: NFL Rivals oleh Mythical Games) atau protokol media sosial terdesentralisasi (contoh: Frequency).

Status: Fitur ini sedang dalam tahap pengembangan akhir dan akan menjadi bagian dari peluncuran Polkadot 2.0 di Q1 2025.

3. Perubahan Tata Kelola dan Ekonomi Token

OpenGov dan Desentralisasi: Polkadot 2.0 memperkuat sistem tata kelola OpenGov, yang diperkenalkan pada 2023. 

OpenGov menggantikan Polkadot Council dengan sistem referendum yang memungkinkan pemegang DOT untuk mengajukan dan memilih proposal.

 Ini menghilangkan elemen sentralisasi, seperti kontrol eksklusif oleh dewan, dan memperluas partisipasi melalui Polkadot Fellowship, yang dapat mencakup ribuan anggota.

Ekonomi Token (DOT):

Penggunaan DOT: DOT digunakan untuk tata kelola, staking, membayar biaya transaksi, dan membeli coretime. Dengan Agile Coretime, permintaan DOT diperkirakan meningkat karena proyek akan membutuhkan token untuk mengakses sumber daya jaringan.

Mekanisme Deflasi: Pendapatan dari penjualan coretime akan masuk ke Polkadot Treasury, dan sebagian dapat dibakar (burned) berdasarkan keputusan komunitas, menciptakan tekanan deflasi pada DOT, yang secara nominal bersifat inflasi (10% per tahun).

Pasar Sekunder: Proyek dengan kelebihan coretime dapat menjualnya di pasar sekunder, meningkatkan likuiditas dan nilai DOT.

Program Pendanaan: Web3 Foundation telah meluncurkan Decentralized Futures Program, mengalokasikan $20 juta dan 5 juta DOT untuk mendukung proyek baru, seperti Mythical Games, Peaq, dan Acurast, yang memperluas adopsi Polkadot di sektor gaming, infrastruktur terdesentralisasi, dan komputasi awan.

4. Pembaruan Visual dan Branding

Polkadot 2.0 juga mencakup rebranding untuk mencerminkan transisi ke fase baru:

Logo dan Identitas Visual Baru: Logo yang diperbarui mencerminkan posisi Polkadot sebagai platform blockchain terdepan.

Situs Web yang Lebih Intuitif: Situs web Polkadot telah dirancang ulang untuk lebih ramah pengguna, memudahkan pengembang dan pengguna baru untuk berinteraksi dengan ekosistem.

Kerangka Komunikasi yang Lebih Jelas: Pesan yang lebih mudah dipahami untuk menarik audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak terbiasa dengan blockchain.

5. Dampak dan Adopsi

Proyek Terkemuka: Polkadot 2.0 telah menarik perhatian proyek besar, seperti:

Mythical Games: Mengembangkan NFL Rivals dan game Pudgy Penguins di Polkadot, menunjukkan potensi untuk gaming blockchain.

Frequency: Protokol media sosial terdesentralisasi yang memanfaatkan skalabilitas Polkadot.

Peaq: Blockchain layer-1 untuk infrastruktur fisik terdesentralisasi, mendukung lebih dari 25 proyek dan 500.000 perangkat.

Peningkatan Aktivitas Komunitas: Sejak beralih ke OpenGov, jumlah referendum meningkat 2042%, menunjukkan keterlibatan komunitas yang tinggi.

Prospek Pasar: Harga DOT melonjak lebih dari 100% pada November 2024, didorong oleh antisipasi peluncuran Polkadot 2.0 dan imbal hasil staking yang tinggi. Polkadot juga masuk radar investor institusional, dengan Nasdaq mengajukan ETF Polkadot oleh 21Shares.

6. Tantangan dan Risiko

Kompleksitas Jaringan: Skalabilitas yang ditingkatkan dapat meningkatkan kompleksitas, yang mungkin menantang bagi proyek kecil dengan anggaran terbatas.

Persaingan: Polkadot bersaing dengan blockchain lain seperti Ethereum, Solana, dan Cosmos, yang juga fokus pada interoperabilitas dan skalabilitas.

Sentimen Pasar dan Regulasi: Volatilitas harga DOT dan ketidakpastian regulasi dapat memengaruhi adopsi.

Keberlanjutan Pengembang: Meskipun Polkadot memiliki jumlah pengembang aktif yang tinggi, jaringan sempat mengalami penurunan pengembang inti karena tantangan skalabilitas di masa lalu. Polkadot 2.0 diharapkan membalikkan tren ini.

7. Hubungan dengan JAM

Apa itu JAM? JAM (Join-Accumulate Machine) adalah pembaruan teknis terpisah yang diumumkan pada April 2024, yang akan menggantikan Relay Chain Polkadot. JAM adalah langkah evolusi berikutnya setelah Polkadot 2.0, fokus pada komputasi terdistribusi yang lebih canggih.

Perbedaan: Polkadot 2.0 adalah visi umum untuk meningkatkan skalabilitas dan aksesibilitas, sementara JAM adalah pembaruan teknis spesifik. Polkadot 2.0 meletakkan dasar untuk JAM, yang ditargetkan rilis pada Juli 2025.

Dampak pada Kusama: Kusama, jaringan percobaan Polkadot, akan terus berfungsi sebagai testnet, tetapi peran spesifiknya pasca-JAM masih dalam diskusi.

8. Jadwal dan Status Pengembangan

Jadwal Peluncuran: Polkadot 2.0 dijadwalkan rilis pada Q1 2025, dengan versi testnet sudah tersedia di Kusama.

Status: Agile Coretime dan Asynchronous Backing telah diimplementasikan di Kusama, sementara Elastic Scaling berada dalam tahap pengembangan akhir.

Progres: Menurut laporan dari Parity Technologies dan dotlake, pengembangan Polkadot 2.0 hampir selesai (99%), dengan fokus pada penyelesaian Elastic Scaling dan pengujian menyeluruh.

9. Kesimpulan

Polkadot 2.0 adalah langkah ambisius untuk memperkuat posisi Polkadot sebagai pemimpin dalam ekosistem blockchain, dengan fokus pada skalabilitas, aksesibilitas, dan desentralisasi. 

Dengan fitur seperti Agile Coretime, Asynchronous Backing, dan Elastic Scaling, Polkadot 2.0 menawarkan solusi untuk tantangan skalabilitas dan biaya yang dihadapi banyak blockchain. 

Rebranding dan tata kelola yang ditingkatkan juga memperkuat daya tariknya bagi pengembang dan investor. Meskipun menghadapi risiko seperti kompleksitas dan persaingan, 

Polkadot 2.0 memiliki potensi untuk mendorong adopsi massal aplikasi Web3, dari gaming hingga DeFi, dan memperkuat nilai token DOT.

Sumber Informasi:

  • tatum.io - "What is Polkadot 2.0? Release Date and Roadmap Explained"
  • polkadot.com - "Polkadot 2.0: The rebirth of a network"
  • messari.io - "Polkadot 2.0 Rebirth: An Overview"
  • decrypt.co - "What is Polkadot 2.0? Polkadot's Vision for the Future Explained"
  • en.cryptonomist.ch - "Polkadot 2.0: the new update is coming"
  • onesafe.io - "Polkadot 2.0: Major Upgrade or Just Hype?"
  • coinmarketcap.com - "Polkadot price today, DOT to USD live price, marketcap and chart"
  • beincrypto.com - "Polkadot 2.0 to Launch in Q1 2025 As Development in Final Phase"
  • en.wikipedia.org - "Polkadot (blockchain platform)"
  • binance.com - "Polkadot announces version 2.0: check out the details"
  • cointelegraph.com - "Cointelegraph Bitcoin & Ethereum Blockchain News"

caritau.info
caritau.info Caritau.info memberikan informasi seputar dunia cryptocurrency dan pasar forex yang diambil dari berbagai sumber media yang kredibel dari dalam dan luar negeri