Robert Kiyosaki, penulis buku terkenal Rich Dad's Prophecy, kembali mengeluarkan peringatan keras tentang apa yang ia sebut sebagai "kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah" yang kini sedang berlangsung.
![]() |
Robert Kiyosaki |
Dalam pernyataan terbarunya, Kiyosaki memprediksi kehancuran tidak hanya di pasar saham, tetapi juga di obligasi dan real estat, yang ia yakini akan segera terjadi.
"Saya harap saya salah, tetapi seperti yang saya perkirakan, kejatuhan terbesar di saham, obligasi, dan real estat akan segera melanda," ujar Kiyosaki.
Ia menegaskan bahwa investasinya dalam emas, perak, dan Bitcoin adalah langkah untuk melindungi kekayaannya dari ancaman inflasi besar-besaran yang ia prediksi akan dipicu oleh kebijakan moneter pemerintah.
Kiyosaki memproyeksikan harga perak akan melonjak dua kali lipat, dari $35 per ons saat ini menjadi $70 pada tahun 2026.
Ia juga memperingatkan bahwa Federal Reserve (Fed) dan Departemen Keuangan AS kemungkinan akan mencetak "triliunan dolar palsu" untuk menangani krisis, yang dapat meningkatkan pasokan uang M2 dan memicu inflasi yang tidak terkendali.
"Saya tidak percaya pada Fed dan Departemen Keuangan. Mereka akan menyalakan mesin cetak uang palsu," tegasnya.
Mengutip Daniel Webster, seorang negarawan AS dari abad ke-19, Kiyosaki menyoroti bahaya inflasi:
“Inflasi adalah cara paling pasti untuk menyuburkan ladang orang kaya dengan keringat orang miskin.”
Ia menegaskan bahwa emas, perak, dan Bitcoin adalah lindung nilai terbaik terhadap hilangnya daya beli akibat uang fiat yang melemah.
Selama bertahun-tahun, ia telah memperingatkan bahwa "penabung adalah pecundang" di tengah ancaman inflasi yang terus membayangi.
Kiyosaki menutup pernyataannya dengan pesan kepada publik: "Saya ingin Anda menjadi lebih kaya, bukan lebih miskin. Jaga diri Anda."
Peringatan ini muncul di tengah ketidakpastian ekonomi global, dengan pasar saham yang bergejolak dan kekhawatiran atas kebijakan moneter yang longgar.
Para analis kini memperdebatkan apakah prediksi Kiyosaki akan menjadi kenyataan atau hanya alarmisme.
Namun, pesannya jelas: bersiaplah untuk masa depan yang penuh tantangan ekonomi.
Catatan: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan saran investasi.