Cathie Wood, CEO ARK Invest, kembali menegaskan prediksinya bahwa harga Bitcoin (BTC) dapat melonjak hingga $1,5 juta pada tahun 2030.
Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara terbaru dengan CNBC pada 9 Mei 2025, di mana ia menyoroti potensi Bitcoin untuk mengambil pangsa pasar dari emas sebagai aset safe-haven.
![]() |
Gambar bitcoin |
Wood, yang dikenal sebagai salah satu pendukung utama kripto, menyebutkan bahwa institusi baru mulai "mencoba-coba" pasar Bitcoin, dan ini baru permulaan dari adopsi yang lebih luas.
Menurut Wood, prediksi bullish ini didasarkan pada beberapa faktor kunci.
Pertama, Bitcoin memiliki pasokan terbatas maksimal 21 juta koin, dengan lebih dari 19,5 juta sudah beredar, menjadikannya lebih langka dibandingkan emas.
Kedua, meningkatnya adopsi institusional, terutama setelah peluncuran ETF Bitcoin spot di AS pada Januari 2024, telah membuka pintu bagi investor besar untuk masuk ke pasar kripto.
Ia memperkirakan jika institusi mengalokasikan 5% hingga 6,5% dari portofolio mereka ke Bitcoin, harganya dapat melesat jauh melampaui target dasarnya sebesar $650.000.
Selain itu, Wood menyoroti potensi kebijakan pemerintah AS untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin. Rencana awal mencakup pembelian 1 juta BTC dalam lima tahun, yang setara dengan 5% dari total pasokan yang beredar.
NEW: 🚀 Cathie Wood Says #Bitcoin is Going to $1.5M pic.twitter.com/ptnJiIijrj
— Altcoin Daily (@AltcoinDailyio) May 9, 2025
Langkah ini, jika direalisasikan, dapat memicu lonjakan harga signifikan. Beberapa negara bagian AS seperti Texas dan Florida juga dikabarkan sedang mempertimbangkan cadangan Bitcoin mereka sendiri, menambah momentum adopsi.
Namun, prediksi ini tidak luput dari skeptisisme. Pada 10 Mei 2025, harga Bitcoin tercatat sekitar $103.514, turun dari puncaknya di atas $100.000 pada akhir 2024, menurut data pasar.
Untuk mencapai $1,5 juta, Bitcoin perlu tumbuh dengan CAGR (compound annual growth rate) sekitar 58% selama lima tahun ke depan, angka yang ambisius meskipun Bitcoin pernah mencatatkan kenaikan 150% pada 2023 dan 125% pada 2024.
Beberapa kritikus, termasuk investor kawakan seperti Warren Buffett, berpendapat bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik, menyebutnya sebagai aset spekulatif.
Meski demikian, Wood tetap optimistis, menyebut Bitcoin sebagai "kelas aset baru" yang berperilaku berbeda dari aset tradisional, menjadikannya alat diversifikasi portofolio yang penting.
Ia juga menekankan bahwa volatilitas jangka pendek adalah bagian dari proses pasar yang sehat, di mana investor jangka pendek digantikan oleh investor jangka panjang dengan keyakinan tinggi.
Note: Artikel ini hanya informasi bukan mengajak berinvestasi.