New Hampshire, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, baru saja mencatatkan sejarah di dunia kripto dengan mengesahkan undang-undang cadangan strategis Bitcoin (HB302).
Langkah ini menempatkan New Hampshire sebagai pelopor di AS dalam mengintegrasikan aset digital ke dalam kebijakan keuangan negara bagian, sebuah keputusan yang memicu gelombang antusiasme sekaligus kontroversi di kalangan investor, pengamat ekonomi, dan regulator.
![]() |
Bitcoin logo |
Apa Itu Undang-Undang Cadangan Bitcoin New Hampshire?
Menurut laporan dari Cointelegraph pada 24 April 2025, RUU HB302 telah lolos dari komite Senat New Hampshire dengan suara 4-1, menandai langkah besar menuju pengesahan penuh. RUU ini, yang diajukan oleh anggota DPR Keith Ammon, mengizinkan negara bagian untuk mengalokasikan sebagian dana cadangannya ke dalam Bitcoin, menjadikannya sebagai bagian dari "Strategic Bitcoin Reserve."
Sebelumnya, pada 6 Maret 2025, RUU ini juga telah disetujui oleh komite DPR dengan suara 16-1, menunjukkan dukungan kuat di tingkat legislatif.
Jika disahkan sepenuhnya, New Hampshire akan menjadi negara bagian pertama di AS yang secara resmi memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio keuangan resminya.
Dukungan dan Reaksi Publik
Berita ini memicu gelombang diskusi di platform media sosial seperti X, di mana banyak pengguna menyebut langkah ini sebagai "terobosan besar" bagi adopsi kripto di tingkat pemerintahan.
Cointelegraph mencatat bahwa New Hampshire bukan satu-satunya yang bergerak ke arah ini, karena North Dakota juga sedang mempertimbangkan langkah serupa untuk membentuk cadangan Bitcoin strategis.
Namun, tidak semua pihak menyambut gembira. Kritikus, termasuk beberapa ekonom tradisional, memperingatkan bahwa volatilitas Bitcoin dapat membahayakan stabilitas keuangan negara bagian.
"Ini seperti memasukkan dana pensiun ke dalam lotre," ujar seorang analis keuangan yang dikutip oleh Bloomberg pada 12 April 2025.
Mereka berargumen bahwa sifat spekulatif Bitcoin dapat merugikan pembayar pajak jika pasar kripto mengalami penurunan drastis.
Konteks yang Lebih Luas: Sikap AS terhadap Kripto
Langkah New Hampshire ini tidak lepas dari konteks kebijakan ekonomi AS yang lebih luas, terutama di bawah pemerintahan Donald Trump.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, seperti yang dilaporkan baru-baru ini, menyatakan bahwa mata uang digital bank sentral (CBDC) adalah "tanda kelemahan" dan lebih mendukung inovasi sektor swasta seperti stablecoin.
Pernyataan ini mencerminkan preferensi untuk solusi berbasis pasar, yang tampaknya selaras dengan langkah New Hampshire untuk mengadopsi Bitcoin, aset yang sepenuhnya terdesentralisasi.web:tidakadanomorspesifik,berdasarkanpernyataanpengguna
Sementara itu, menurut Reuters pada 15 April 2025, beberapa negara bagian lain seperti Wyoming dan Texas juga sedang menjajaki regulasi pro-kripto, termasuk insentif pajak untuk perusahaan blockchain.
Namun, New Hampshire tampaknya menjadi yang paling agresif dalam mengambil langkah konkret dengan cadangan Bitcoin.
Mengapa Ini Unik?
Preseden Historis: New Hampshire berpotensi menjadi negara bagian pertama di AS yang secara resmi memegang Bitcoin sebagai cadangan strategis, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah negara bagian mana pun di dunia.
Kontras dengan CBDC: Di tengah skeptisisme terhadap CBDC dari pejabat seperti Bessent, adopsi Bitcoin oleh New Hampshire menunjukkan preferensi terhadap aset terdesentralisasi ketimbang solusi yang dikendalikan pemerintah.
Implikasi Global: Langkah ini dapat menginspirasi yurisdiksi lain, baik di AS maupun di luar negeri, untuk mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan keuangan mereka, terutama di negara-negara seperti El Salvador yang telah menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi.
Apa Selanjutnya?
RUU HB302 kini menunggu pengesahan akhir dari Senat dan Gubernur New Hampshire. Jika disahkan, negara bagian ini akan mulai menyusun kerangka kerja untuk pembelian dan penyimpanan Bitcoin, kemungkinan dengan melibatkan kustodian aset digital terpercaya.
Menurut Forbes pada 20 April 2025, beberapa perusahaan kripto besar seperti Coinbase dan Gemini telah menyatakan minat untuk bekerja sama dengan New Hampshire dalam implementasi teknis cadangan ini.
Bagi Indonesia, langkah ini mungkin tampak jauh dari realitas lokal, di mana Bank Indonesia masih fokus pada pengembangan Rupiah Digital sebagai CBDC.
Namun, keberanian New Hampshire dapat menjadi studi kasus menarik bagi negara-negara yang ingin mengeksplorasi peran aset digital dalam sistem keuangan mereka.